Puisi Pikiran Rakyat : SAJAK AKHIR TAHUN
Pikiran Rakyat, 30 April 1995
SAJAK
AKHIR TAHUN
waktu
adalah pisau yang mengancam dengan ketajaman
matanya.
dalam keabadiannya, waktu kita adalah
jam
dinding yang harus siap rusak dan jarumnya
tak
lagi bergerak. maka tak ada pesta akhir detik,
akhir
menit, akhir hari, akhir minggu, akhir bulan,
akhir
tahun. karena semua akhir telah dipestakan
beribu-ribu
abad yang lalu.
dalam
kekuasaan kita, waktu tak pernah jadi
milik
kita. karena kita milik waktu, dipermainkan
waktu.
maka bila ada pedagang keliling
yang
menawarkan waktu, ketahuilah bahwa itu
adalah
jam dinding yang harus siap rusak
dan
jarumnya tak lagi bergerak.
SURAT
MENUJU
menulis
surat buatmu tentang airmata
penaku
kehabisan tinta dan kalimat-kalimat
tak
dapat lagi mewakili pertanyaan-pertanyaan
tentang
nyeri. adakah pagi dengan cericau burung
dan
sapaan hangat mentari. atau hanya
ketakutan
yang semakin terang seperti api
di
kamp-kamp konsentrasi
menulis
surat buatmu tentang kasih sayang
tiba-tiba
kita merasakan keganasan binatang
di
dalam hati. adakah sosok manusia
ketika
kita berkaca di Bosnia, Somalia
atau
di tubuh ringkih Palestina?
diam-diam
kita dilemparkan
ke
dunia antah berantah.
0 Response to "Puisi Pikiran Rakyat : SAJAK AKHIR TAHUN"
Posting Komentar