PELANGON


Pelangon adalah sebuah tempat wisata yang banyak monyetnya. Suatu hari di Pelangon seorang lelaki jomlo didatangi wanita dan kemudian menikahinya. Begitu diantara cerita cerpen Pelangon (Aris Kurniawan). Menariknya ini cerpen bertutur dengan sudut pandang seorang anak yang merindukan ibunya, tapi ibunya dibilang penghianat oleh ayah anak itu. Awalnya saya tidak menduga bahwa cerpen ini menyerap energi cerita rakyat. Tapi begitu ending saya merasa ini adalah cerita rakyat. Banyak kisah seperti ini: seorang pria menikasi wanita (jadi-jadian). Misalnya manusia yang ternyata ikan dalam Legenda Danau Toba, putri dari kahiyangan dalam Jaka Tarub, wanita yang ternyata lintah dalam Asal-usul Lintah. Dalam cerita pewayangan ada kisah menarik tentang kelahiran Dewabrata (Resi Bisma). Dewi Gangga menerima pinangan Prabu Sentanu dengan syarat setiap anak yang lahir dihanyutkan ke sungai Gangga. Tapi saat anak kesembilan lahir, yaitu Dewabrata, Prabu Sentanu tidak bisa membendung perasaan sayangnya kepada anak itu.
Pengisahan kembali cerita rakyat, dongeng, dengan sudut pandang baru (pikirkanlah yang selama ini tidak terpikirkan), memberinya nilai-nilai baru, saya rasa salah satu tema cerpen yang masih luas. Sekitar tiga tahun lalu saya pernah menulis Sangkuriang (dimuat Tribun Jabar). Pendekatan saya awalnya kritik sosial: saat korupsi dan skandal besar terbongkar di negeri ini. Makanya Sangkuriang dalam cerpen saya berakhir dengan: Karena Ibu (pun) menjadi anjing, maka saya membunuhnya. Saya rindu Ayah dan Ibu yang tidak menjadi anjing.   
Nah, mari kita coba mencerpenkan cerita rakyat atau dongeng populer dengan pengisahan baru dan menafsir baru.

5-8-2016

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PELANGON"

Posting Komentar