6 Media Online yang Memuat Cerpen dengan Honor Pantas
Dekade ini adalah masa berkabung bagi media cetak. Tentu saja termasuk
sastra koran/majalah yang ikut hidup di dalamnya. Dulu bila menyebut Suara
Pembaruan, Suara Merdeka, majalah Matra, Hai, Esquere, Horison, dan banyak
lagi, “ingatan sastra” kita langsung tertuju kepada puisi dan cerpen yang
mumpuni. Tapi sekarang semuanya sudah tidak ada.
Media cetak yang masih terbit, juga banyak yang melengserkan ruangan
sastra. Padang Ekspres, Banjarmasih Pos, Lampung Pos, bahkan Nova yang dulu
merajai pasaran jenis tabloid, sekarang sudah tidak bersastra. Nova kadang
masih memuat cerpen, tapi itu cerpen kerjasama dengan storial.co.
Tapi meski ruang sastra di media cetak semakin tergusur, media online pun
bertumbuhan. Sementara saya pilihkan 6 media yang memuat cerpen dan memberikan
honor yang pantas bagi penulisnya.
1.
detik.com
Sejak dikabarkan ada rubrik cerpen di detik.com, media ini langsung populer di kalangan sastra. Sepertinya para cerpenis aktif berlomba mengirimkannya ke sana. Honornya 500K. Ada dua cerpen yang ditayangkan setiap minggunya, yaitu hari Sabtu dan Minggu. Mungkin itu menjadi pertimbangan banyak cerpen dikirim ke sana. Dua cerpen seminggu, itu termasuk kuota yang bagus (media cetak kebanyakan hanya menayangkan cerpen seminggu sekali). Honor juga lumayan besar.
Sejak dikabarkan ada rubrik cerpen di detik.com, media ini langsung populer di kalangan sastra. Sepertinya para cerpenis aktif berlomba mengirimkannya ke sana. Honornya 500K. Ada dua cerpen yang ditayangkan setiap minggunya, yaitu hari Sabtu dan Minggu. Mungkin itu menjadi pertimbangan banyak cerpen dikirim ke sana. Dua cerpen seminggu, itu termasuk kuota yang bagus (media cetak kebanyakan hanya menayangkan cerpen seminggu sekali). Honor juga lumayan besar.
Tapi setelah mengirim cerpen ke
detik.com, akan terasa persaingan lumayan hebat. Saya sendiri pernah
merasakannya. Setiap ngirim selalu dibalas “belum berjodoh”. Oh iya, ini
hebatnya detik.com, setiap cerpen yang dikirim selalu dibalas. Diterima atau
ditolak, selalu dibalas. Semoga seterusnya ya. Karena “perhatian” seperti ini
termasuk yang membantu pekerjaan sebagai cerpenis.
Saya lupa lagi ada berapa cerpen
yang ditolak detik.com. Tapi akhirnya cerpen “Pohon Tumbuh di Atas Kepala” yang
dikirim tanggal 27-11-2019 diterbitkan tanggal 29-12-2019. Dan honornya
ditransfer pertengahan Januari 2020 (sori, tanggalnya lupa dicatat). Oh iya,
bila ingin kirim cerpen ke detik.com, ini sedikit bocoran. Panjang naskah
maksimal 9.000 karakter. Temanya seperti apa? Detik.com hanya menulis: “sesuai karakter detik”. Jadi,
sebaiknya pelajari deh cerpen-cerpen yang pernah ditayangkan di detik.com. Saya
juga melakukan itu saat “selalu ditolak” hehe. Ini alamat emailnya: mumu@detik.com Baca cerpen POHON TUMBUH DI ATAS KEPALA.
2.
cendananews.com
Media ini hanya menayangkan
cerpen seminggu sekali. Cerpen saya yang judulnya “Kembang Bakung” pernah
ditayangkan 10-3-2018. Saya lupa lagi berapa lama masa tunggu sampai dimuat
itu. Tapi sepertinya tidak lama. Perlu dicatat oleh para cerpenis pemula, kirim
cerpen jangan bareng ke beberapa media. Saya biasanya menunggu sampai 3 bulan.
Karena banyak media yang mensyaratkan karya yang dikirim “belum pernah tayang
di media lain”. Bila kita kirim bareng ke beberapa media dan nasibnya dimuat di
beberapa media itu, bisa-bisa diblacklist.
Cendananews.com hanya memberi
keterangan begini: Redaksi menerima
kiriman cerpen. Tema bebas yang pasti tidak SARA. Karya orisinil, belum pernah
tayang di media online maupun cetak dan juga buku. Disediakan honorarium bagi
karya yang ditayangkan. Waktu cerpen saya ditayangkan, honornya 250K.
Cerpen seperti apa yang tayang di cendananews.com? Pelajari saja sendiri ya,
itu termasuk pekerjaan cerpenis yang ingin karyanya tayang di media. Email: editorcendana@gmail.com Baca cerpen KEMBANG BAKUNG.
3.
kompas.id
Saya lupa lagi kapan mulainya
kompas.id menayangkan cerpen. Tapi tentu yang namanya grupnya kompas, begitu
dibuka rubriknya, pengirim langsung berdatangan. Artinya, persaingan di sini
lumayan ketat (meski tidak seketat edisi cetaknya). Tapi jangan dulu “takut”,
siapa pun punya kesempatan untuk mengisi rubrik cerpen kompas.id.
Catat sedikit bocorannya. Waktu
cerpen saya, judulnya “Delman”, ditayangkan, seminggu kemudian honornya
ditransfer 250K. Panjang naskah yang dikehendaki redaksi: 7.000-1.500 karakter.
Waktu tunggu penayangannya cukup lama. Cerpen “Delman” saya kirim 3-7-2019 dan
baru tayang 30-11-2019. Mungkin karena banyak yang ngirim itu, jadi ngantri ya.
Email: cerpen@kompas.id,
cerpen@kompas.com Baca cerpen DELMAN.
novel baru Ziggy: PULAU BATU
4.
basabasi.co
Media ini banyak menerima tulisan
dari luar. Selain cerpen, puisi, essai, resensi buku, dan lainnya. Tapi yang
kita bahas khusus cerpen ya. Untuk basabasi.co, panjang naskah termasuk bebas.
Temanya juga bebas. Tapi tetap syarat utama: cerpen belum pernah tayang di media manapun ya. Honor cerpennya
300K. Waktu cerpen saya “Kisah Ringan” tayang di basabasi.co, selain honor
juga ada kiriman kaos. Unik dan keren juga kaosnya lho. Biasanya bertuliskan
cuplikan dari karya sastra.
Apalagi ya. Oh iya, bila kita
kirim cerpen tunggu saja sampai dua bulan. Bila sudah lewat itu belum juga ada
pemberitahuan (diterima atau ditolak), artinya cerpen kita “Ditolak” dan bisa
dikirim ke media lain. Email: gerobaknaskah@basabasi.co. Baca cerpen KISAH RINGAN.
5.
pojokpim.com
Selain cerpen, dimuat juga puisi,
artikel dan resensi buku. Tapi yang mendapat honor hanya cerpen, 150K. Puisi
dan artikel yang dimuat mendapat bingkisan. Saya belum pernah kirim artikel dan
puisi. Hanya cerpen yang saya kirim. Cerpen Penghuni Rumahku dikirim 7 Januari
2020 dan dipublikasikan pojokpim.com 8
Februari 2020. Email: redaksi@pojokpim.com. Baca cerpen PENGHUNI RUMAHKU.
6.
magrib.id
Selain cerpen, di magrib.id juga
dimuat puisi, esai, ulasan buku. Tapi pengalaman saya juga baru ngirim cerpen
hehe. Di sini panjang cerpen ada batasannya, 1.200 kata sampai 5.000 kata.
Keterangan dari media ini: Semua tulisan berhonor. Cerpen saya Rumah Idaman
dikirim 3 November 2019 dan ditayangkan sebulan kemudian. Honornya 50K. Email: editormagrib@gmail.com. Baca cerpen RUMAH IDAMAN.
Sebenarnya masih banyak media online lain yang menayangkan cerpen dan memberi honor. Tapi kebetulan cerpen saya belum pernah tayang, jadi saya belum mau cerita banyak. Lagipula artikelnya jadi terlalu panjang ya. Jadi, sementara sekian dulu ya. Semoga kita bisa bertemu kembali di bahasan lainnya. Salam semangat berkarya.
Sebagai referensi, baca nih cerpen-cerpen yang pernah dipilih Kompas, mumpung lagi murah di Shopee: KUMPULAN CERPEN TERBAIK KOMPAS
Semoga bermanfaat, Mbak Siti.
BalasHapus