Pikiran Rakyat, 24 Januari 1989
apa
yang harus kutebar
kalau
jala tak lagi menjaring inti angin
jejak
begitu saja terhapus
sia-sia
sudah beberapa hirup dari napas
paru-paru
semakin dipertebal debu
ah,
hidup ini kan bukan untuk makan?
sementara
pepohonan menggelar kelaparan
0 Response to "Puisi Pikiran Rakyat: KOSONG"
Posting Komentar