Puisi Pikiran Rakyat: KUBUNUH MIMPI
Pikiran Rakyat, 28 Pebruari 1989
KUBUNUH
MIMPI
mengharapkan
bulan jatuh
ke
pangkuan tanpa pendakian
adalah
sia belaka, katamu
dan
kugenggam belati pemberianmu
kutoreh
mimpi membentang
biar
darahnya dialirkan sungai
ke
mana saja
belajar
memetik bintang
tanpa
mengartikan dahan dan daun
adalah
napas mimpi, katamu
kususuri
kembali sunyi
jadi
pedang, dan kutebas leher mimpi
biar
aku leluasa menancapkan asa!
NAPAK
TILAS
apakah
yang kita cari
kalau
sandiwara kita belum selesai
jejak-jejak
dulu
mengalir
begitu saja di sungai kiwari
bertanyalah
kepada bulan
mungkin
ia tahu cerita dulu
kita
sama-sama tapakur
meneteskan
darah jaman
di
kening di perut di kaki
di
sekujur tubuh
kalau
ada gerimis
tetaklah
itu
adalah darah pahlawan
yang
memupuk taman ini
negeri
kita!
apakah
yang kita cari
kalau
sandiwara kita belum selesai
0 Response to "Puisi Pikiran Rakyat: KUBUNUH MIMPI"
Posting Komentar