MERASA YAKIN, BERAPA PERSEN DIBUTUHKAN SEORANG PENULIS?
anak dan istri saya
Kedua wanita cantik ini adalah istri dan
anak saya. Tapi saya belum mau menceritakan bagaimana mereka jatuh cinta kepada
saya. Hanya ingin mengisahkan sedikit pengalaman menulis istri saya yang sering
membuat saya bertanya, berapa persen “merasa yakin bisa” berkontribusi pada
seorang penulis?
Sebelum menikah pacar saya itu mengaku
suka menulis diari, tapi setelah menikah setiap diajak menulis (tentang apapun)
selalu mengelak. Sekitar sepuluh tahun sejak menikah, saya tidak pernah bisa
merayunya untuk menulis sebuah kisah pun, atau sedikit pemaparan tentang
kesehatan (dunia pekerjaannya).
“Ada orang yang dilahirkan untuk jadi
penulis, ada juga yang tidak,” katanya membentengi diri untuk tidak mau
menulis.
Saya pun mengalah. Mungkin salah saya
juga, ajakan saya, rayuan saya, bisa jadi sudah berubah jadi paksaan. Mana ada
orang yang mau dipaksa? Maka saya pun tak pernah mengajaknya lagi menulis,
membicarakan tentang menulis, atau sekedar mengajaknya sharing tentang tema
menulis.
istri saya dan adik yang ngaku mengoleksi bukunya (entah bener koleksi atau dipaksa hehe...)
Sesuatu yang menakjubkan itu kemudian
terjadi. Beliau menulis satu-dua cerita. Saya yang menjadi pembaca pertamanya
hanya memperbaiki salah ketik dan kalimat yang terlalu panjang. Bila ada
sesuatu yang menurut saya “tidak logis” saya malah tidak mengeditnya. Kita
membicarakannya, dan beliau mengubahnya.
Titik merasa “bisa menulis” itu terjadi
setelah sebuah ceritanya dimuat majalah anak. Saya tidak tahu lagi bagaimana
beliau mengajukan beberapa naskah ke penerbit buku atau media massa. Buku 40
Cerita Indah (Tiga Ananda, 2016) diselesaikannya dalam 2 minggu. Saya membaca
draf naskahnya, tapi sudah tidak banyak mengeditnya. Dan sekarang buku anaknya
sudah belasan judul yang terbit. Jauh lebih banyak dari buku saya yang hanya
beberapa judul.
Tentu saja, setelah merasa yakin bisa,
ada kerja keras di belakangnya. Itu bisa terlihat dari rumah kami yang selalu
berantakan. Buku, pakaian kotor, piring-gelas, mainan anak, sudah biasa ada di
mana-mana. Karena kami seringkali sama-sama anteng di laptop...
0 Response to "MERASA YAKIN, BERAPA PERSEN DIBUTUHKAN SEORANG PENULIS?"
Posting Komentar