CARA MENGIRIM CERPEN KE MAJALAH BOBO

Cerpen "Kambing Mang Obing" dimuat Bobo setelah setahun sejak tanggal dikirim.

Bagi yang belajar menulis cerita anak, majalah Bobo adalah media yang utama untuk dikirim naskah. Tapi kemudian banyak yang mundur teratur. Kenapa? 
Saya merasa sudah siap mental untuk urusan menulis. Tahun 2012 saya memulai belajar menulis cerita anak. Awalnya hanya menemani anak yang sedang belajar menulis. Cerita anak saya dimuat di Kompas Anak, Permata-Ummi, Solo Pos, Lampung Pos, Analisa, koran anak Berani, dsb. Naskah yang diterbitkan juga ada beberapa buku. Tapi untuk majalah Bobo, ada catatan tersendiri hehe....
Saya dapat bocoran dari penulis top Bobo seperti Ali Muakhir, Benny Ramdhani, masa tunggu di Bobo sekitar 5-6 bulan. “Kirim saja 4-5 naskah, nanti juga bisa dimuat satu-satu,” kata Mas Ali.
Maka saya pun mengirim dengan kesiapan mental 5-6 bulan itu. Tidak hanya empat naskah, tapi belasan, kemudian puluhan. Sudah setahun sejak tanggal pengiriman (nah, tanggal pengiriman harus selalu dicatat, ya....) belum juga ada yang dimuat. Setelah lebih dari setahun baru ada yang dimuat, satu judul. Tentu saya punya harapan baru, yang lainnya pasti nyusul nih. Eh, ternyata tidak ada lagi. Setahun kemudian baru ada yang dimuat lagi. Wah, ini ajaib secara mental. Nunggu tulisan dimuat sampai bertahun-tahun....


SUDAH TERBIT


Kesimpulan sementara saya: cerpen anak / dongeng yang saya tulis terlalu jadul tema-temanya, terlalu panjang naskahnya, dan entah apa lagi. Untungnya, majalah Bobo termasuk yang enak dalam berkomunikasi. Dikirim lewat pos dan tidak bisa dimuat, dikembalikan. Ditanya lewat email, dijawab. Jadi ini catatan saya, bila ingin mengirim naskah ke Bobo :
1.      Kirim boleh lewat pos (alamatnya cari di majalah ya, saya sudah posisi enak di kursinya hehe...) boleh lewat email : naskahbobo@gramedia-majalah.com . 
2.      Font Arial, dengan  ukuran 12, spasi 1.5, sekitar 600-700 kata, untuk cerita dua halaman, kalau untuk satu halaman, 250-300 kata. (Jangan ikuti jejak saya, mengirim cerpen dengan panjang rata-rata 900 kata....)
3.      Kirim, catat tanggal pengiriman, dan kembali berpikir menulis cerita baru. Jangan kirim satu lalu menunggu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Nanti kamu lumutan hehe....
4.      Kirimlah secara berkala, misalnya sebulan satu judul. Kalau bisa seminggu satu. Yang istikomah ya. Jangan minggu ini kirim dua judul, setahun berikutnya tidak kirim-kirim.
5.      Belajar yang keras, baca cerpen / dongeng yang pernah dimuat Bobo (dan media lainnya)
6.      Isi saja sendiri-sendiri, jangan nyontek hehe....
Oh, iya, ini cerpen saya yang pernah dimuat Bobo. KOLECER BARALAKKAMBING MANG OBING dan PANEN UBI MADU.

Update 25 Januari 2019: Majalah Bobo semakin sedikit memuat cerita/dongeng. Dan mungkin juga seringkali diisi oleh redaksinya sendiri.

Update 30 Oktober 2019: Majalah Bobo memuat lagi cerita/dongeng dari penulis luar. Banyak yang tidak tahu, emailnya ternyata sudah berubah. Coba deh kirim ke Bobo@gridnetwork.id, itu email terbaru yang dikabarkan seorang penulis yang cerpennya baru saja dimuat Bobo. Yang dulu pernah ngirim cerpen/dongeng ke Bobo dan tidak ada kabarnya, kirimkan lagi tulisannya ke Bobo, sisanya ke media lain. Jangan patah semangat. Tulisan itu seperti jodoh, kita sebenarnya tidak tahu jodoh seseorang itu ke siapa, juga jodoh tulisan itu ke media yang mana.... (update kok panjang....)

Update 13 Agustus 2021: Minggu lalu di facebook ada postingan seorang penulis yang cerpen anaknya dimuat Bobo. Dia katanya ngirim naskahnya ke email: sylvana@gridnetwork.id. Yang masih semangat, ayo kirim lagi.



Subscribe to receive free email updates:

18 Responses to "CARA MENGIRIM CERPEN KE MAJALAH BOBO"

  1. Permisi mau tanya, saat cerita dimuat di majalah bobo, apakah dapat email konfirmasi?

    BalasHapus
  2. Tidak. Sekarang ini bila dimuat langsung dimuat saja. Media cetak sekarang juga sudah banyak berubah. Bobo dulu memuat 5-7 cerpen tiap terbit. Sekarang hanya dua. Media cetak mungkin benar sedang krisis. Beberapa koran/majalah malah tidak bayar honor penulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau untuk majalah bobo sendiri apakah ada bayaran untuk honor penulisnya?

      Hapus
  3. Saya mau tanya, kalo kirim ke bobo, data diri ap aja yg perlu disertakan dan kira2 honornya berapa? Apa masih sama dengan yg dulu? Dan apa ada konfirmasi nanti kalo honornya diberikan? Makasiih

    BalasHapus
  4. Di biodata ada alamat rumah, no tlp, no.rekening. Setahun lalu honornya Rp 250.000. Tidak ada konfirmasi. Media cetak sekarang terasa "turun terus". Cerpen anak/dongeng di Bobo juga seringnya tidak terlalu banyak sekarang. Dari belasan cerpen yang dikirim hanya 1 yang dimuat, itu juga waktunya sampai 2 tahun sejak dikirim. Saya sendiri sudah lama tidak kirim cerpen ke Bobo, mengalihkannya ke penerbitan buku anak....

    BalasHapus
  5. Dulu honornya Rp 250.000 untuk satu cerpen/dongeng. Saya sudah lama tidak mengirim naskah buat Bobo. Majalah Bobonya sendiri kemudian banyak memuat karangan Redaksi saja (mungkin karena krisis media cetak). Tapi beberapa minggu lalu saya mendengar kabar ada lagi cerpen/dongeng penulis luar yang dimuat majalah Bobo.

    BalasHapus
  6. Maaf mau tanya apakah mengirim cerpen majalah bobo harus menggunakan gambar??

    BalasHapus
  7. Hampir ke semua media, kalau menirim cerpen tidak usah disertai gambarnya. Media itu yang akan bikin ilustrasinya. Juga ke majalah Bobo, tidak usah disertai dengan gambar.

    BalasHapus
  8. Maaf untuk skrg majalah apa aja yg msh trima cerpen.

    BalasHapus
  9. Sekarang, majalah yang menerima cerpen anak: mungkin hanya Bobo (itu pun hanya 1-2 cerpen setiap terbitnya). Tapi bila koran (harian), ada Solo Pos, Kedaulatan Rakyat, Padang Ekspres, Pikiran Rakyat (khusus untuk anak SD), dsb. Googling deh bagaimana ketentuan mengirim cerpen anak ke media-media itu.

    BalasHapus
  10. membuat cerpen itu hobi juga pekerjaan yang mengasikan perlu dikembangkan butuh wadah untuk dimuat dalam majalah apa saja

    BalasHapus
  11. Permisi saya mau tanya, kalau kirim puisi ke majalah bobo dan dimuat dapat honor atau enggak ya???

    BalasHapus
  12. Setahu saya, rubrik puisi di majalah Bobo diisi oleh karya anak-anak. Kalau dimuat biasanya mendapat bingkisan.

    BalasHapus

  13. wah, terima kasih untuk informasinya.. ingin memastikan, bila sudah mengirim cerpen dan akan dimuat di majalah, apakah redaksinya akan memberitahu penulis ? ataukah penulis yang harus proaktif rajin membeli majalah untuk mengecek apakah tulisan dimuat atau tidak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kitanya yang harus rajin intip majalahnya, tapi kalau tidak pun, bila cerpen kita dimuat biasanya dapat nomor bukti dan transfer honornya. Makanya di akhir naskah itu dicantumkan biodata + nomor rekening.

      Hapus
  14. MaasyaaAllah terimakasih banyak infonya. Iseng-iseng nyari info di Google tentang pengiriman cerpen ke Bobo, nggak engeh ternyata yang saya buka blognya ayah Semilir. Hihi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaiii Yumna, apa kabar? Semoga baik dan sehat. Sukses ya di Cipining....

      Hapus