TEMAN LAMA

Pulang mengantar anak sekolah, di sudut alun-alun, saya bertemu teman lama. Teman yang sudah berpisah hampir tiga puluh  tahun lalu. Dia menyalami saya begitu hangat, mengguncang-guncang tangan saya. Lalu dia bercerita banyak hal: sekolahnya, merantaunya ke Jakarta dan kota-kota di Sumatera, keluarganya, ganti namanya yang menyebabkan saya tidak pernah melihatnya di akun medsos, dan keterkejutannya melihat saya (yang katanya sudah jauuuhh berubah) sedang baca koran di sudut alun-alun.
Hampir satu jam, sambil ditemani kopi dan roti, pembicaraan kami dikuasai olehnya. Setelah dia melambaikan tangan dari dalam bis jurusan Jakarta, saya tidak bisa melanjutkan membaca koran. Dulu, saya mengenal dia sebagai orang yang paling pendiam, punya kesulitan tersendiri untuk menyampaikan pendapat. Dan sampai sedetik sebelum bertemu dengannya, penilaian saya masih “tetap sama”. Begitu sulitnya menilai manusia. Penilaian kita seringkali “jalan di tempat”, sementara yang kita nilai sudah berubah entah kemana....  (4-2-2017)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEMAN LAMA"

Posting Komentar